Biarkan Masa Lalu di Simpan di Dalam Hati Saja

Sudah setahun aku berada di tempat ini tempat dimana aku mencari ilmu yang tinggi, ilmu yang berbeda dari yang pernah aku dapatkan di waktu SD, SMP, dan SMA. Disini aku juga bukanlah siswa lagi tetapi mahasiswa yang terdapat kata "MAHA" di depan siswa. itu berarti aku harus lebih bijaksana, semakin dewasa dan berpikir lebih kritis. waktu demi waktu telah aku jalani di tempat yang aku pijak saat ini. tempat ini sebenarnya bukanlah yang ingin aku jalani. entah kenapa saat pengumuman itu tiba, hati ini seakan bingung. bingung harus menangis bahagiakah atau menangis karena kecewa. saat melihat mama ku menangis, aku menjadi semakin bingung. perasaan ku kecewa karena aku tidak bisa medapatkan jurusan kedokteran, yaa.. kedokteran itu jurusan yang paling aku idam-idamkan dari aku kecil. dari aku kecil, pendirian/ keyakinan itu tidak pernah pudar, aku tetapi ingin jurusan itu tetapi Allah telah merencanakan yang lebih baik buat diriku. aku keterima di jurusan kesehatan masyarakat. juruan yang belum pernah aku ketahui sebelumnya. tahun pertama aku jalani, perkuliahan ini dengan senang. disini aku juga bertemu dengan teman-teman yang "luar biasa". tahun pertama, aku mendapatkan mata kuliah yang masih relevan dengan kedokteran dan aku kira mata kuliah nya hampir-hampir mirip. hingga akhirnya aku mendapatkan nilai yang menurutku lumayan bagus untuk anak yang baru pertama kali menginjak di bangku perkuliahan. tahun pertama pun telah aku lewati, hingga akhirnya aku memasuki tahun kedua. di tahun kedua ini, aku merasa bingung dan juga agak canggung ketika melihat mata kuliahnya. mata kuliah yang sangat tidak aku mengerti sama sekali. pendirian itu tergoyahkan hingga aku memutuskan untuk mengikuti ujian SBMPTN kembali. disini aku merasa menyesal, kesempatan ini tidak aku manfaatin dengan sebaik-baiknya. yaa, emang pada saat itu banyak amanah yang harus aku selesaikan. aku juga menjadi kelabakan dalam membagi waktu. hingga saat pengumuman itu tiba, aku masih diberi kesempatan untuk berada disini. entah saat itu, perasaan aku juga campur aduk, aku bingung apa aku harus sedih atau aku harus bersyukur karena mungkin jalan ini lah yang terbaik buat aku. jika dipikir-pikir, buat apa aku harus meratapi kesedihan yang kejadiannya sudah berlalu. kejadian itu kucoba untuk melupakannya. hingga suatu hari aku mendengar ceramah yang berkata :
masa lalu biarlah menjadi masa lalu
jangan pernah melihat kembali apa yang sudah terjadi
melihat masa lalu membuat kalian tidak bisa bangkit untuk masa depan
masa lalu, memang sudah tidak untuk diingat
tetapi boleh saja kita mengingatnya, asalkan tidak membuat kita menjadi merana
waktu tidak bisa mundur ke belakang
jadi buat apa kita menyesali sesuatu yang telah terjadi
yang terbaik untuk dilakukan sekarang yaitu
berusaha menjadi lebih dan lebih baik lagi
serta memjadi manusia yang kelak sukses dunia dan akhirat
anggap hidup itu seperti kincir angin yang selalu berputar. kadang kita merasa di paling atas dan kadang kita merasa di paling bawah. kincir angin selalu berputar tak pernah berhenti karena ada yang mengaturnya. begitu juga dengan hidup ini, jika kita tidak bisa mencapai di atas atau tidak bisa mencapai yang kita inginkan. jangan pernah sekali-kali untuk berhenti. semua itu sudah ada yang mengaturnya yaitu Allah swt. marilah kita mulai bersyukur atas semua karunia dan nikmat yang telah diberikan. bayangkan saja, ribuan orang yang diluar sana yang tidak seberuntung kita. tidak bisa merasakan namanya perkuliahan. mereka rela meninggalkan itu semua demi memenuhi ekonomi keluarganya. lets, move on! don't let your sadness make your dream run without direction.
 

0 Comments