Hidden Place : Gaya Rimba di Sentul

Sudah hampir 2 tahun ya, kita masih berada dalam kondisi Pandemi Covid 19. Berbagai kebijakan telah dilakukan demi memutus rantai penyebaran Covid 19 ini. Mulai dari PSBB, PPKM, dan sekarang PPKM berlevel. Di berbagai daerah ada yang berlevel 3, level 2 atau 1 tergantung kasus hariannya di tiap daerah. Bagi daerah yang berlevel 1 atau 2. Berbagai tempat rekreasi, tempat makan dan tempat makan sudah bisa dikunjungi dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada dan wajib sudah vaksin.

Daerah Bogor atau Bandung, menjadi salah satu destinasi tempat yang banyak dipilih warga Jabodetabek untuk melepaskan penat dari rutinitas kerjaan tiap harinya. Terlebih di akhir bulan Februari dan awal bulan Maret, terdapat tanggal merah yang bisa dimanfaatkan warga untuk berekreasi. 

Sentul, salah satu kota yang saya pilih untuk melepaskan penat. Di kondisi seperti ini, saya lebih memilih tempat wisata yang terbuka dan tidak padat pengunjungnya. Untuk menghindari kepadatan di jalan dan kepadatan di tempat yang akan saya kunjungi, saya berangkat dari rumah pagi hari, sekitar jam 08.00. Perjalanan menuju tempat tersebut yang terletak di Bojong Koneng, Kec. Babakan Madang ini menempuh waktu selama 1 jam 45 menit. Perjalanan daei exit tol Sentuk city ke resort yang saya tuju. Cukup lumayan jauh karena jalanan yang berbelok dan menanjak seperti rute ke puncak. 

Pertama kalinya ke daerah Sentul di dalam-dalamnya, ternyata menyimpan banyak resort yang bagus. Baik dari segi view nya, makanannya, dan kenyamanan berkumpul bersama keluarga. Cocok juga buat kaum muda yang mencari tempat instagramable

Sebelum memilih tempat ini ada 3 list yang kami pilih, pertawa Sawah Segar, Kedai De Honje dan Richie Garden. Akhirnya kita putuskan untuk ke Sawah Segar. Di perjalanan, kakak saya minta turun karena ingin ke toilet. Ketika berhenti di pinggir jalan, ternyata di sebelah kanan kami berhenti itu pas Cafe and Villa Richie Garden. Kami sempatkan dahulu untuk survey. Tempatnya itu bagus, Cozy, teduh dan nyaman. 


Tapi kalau menurut saya, itu lebih cocok lagi kalau sekalian nginap di villa nya. Kalau untuk sekedar makan di restonya bersama keluarga besar, kurang bisa kalau untuk jangka waktu yang lama. Spotnya ada kolam renang, taman bermain dan disuguhkan dengan pemandangan yang indah

Akhirnya kami putuskan untuk ke tujuan awal kami di Sawah Segar. Sesampai disana, kami harus scan barcode Peduli Lindungi dan cek Suhu. Sebelumnya kami harus order dan reservasi dulu, jika ingin duduk lesehan di saung. Tempatnya emang benar-benar di sawah. Di kelilingi oleh sawah. Namun sayangnya, kami boleh makan ditempat selama 1 jam dan pemesanan makanan seharga 400.000. Kalau enggak ya duduk biasa di kursi. 

Kami cancel lah untuk makan di Sawah segar. Lalu kami ke pilihan terakhir yaitu Kedai De Honje. Ketika cari lokasi tersebut di google maps, emang ga ketemu. Ketemunya malah KM Zero Resort, Gaya Rimba. Lokasi kami memang di kilometer nol nya Sentul. Kita coba lanjutkan perjalanan sampai ke ujung tapi tidak menemukan resto sedikitpun, malah jalanan yang masih rusak. Lalu kami putuskan untuk ke Resto Gaya Rimba, yang letaknya dekat dengan Sawah Segar.



Lahan parkirnya cukup luas dan banyak. Meskipun masih berbatu. Jalanan menuju restonya menanjak. Tapi pas masuk ke dalamnya disambut dengan live music. Bangunan tempat makannya terbuat dengan kayu, yang di desain seperti rimba. Pemandangannya langsung tertuju pada gunung.



Fasilitas disana ada kuda yang bisa dinaiki untuk anak-anak mengelilingi resto tersebut. Ada tempat bermain Paintball dan ada juga tempat bermain panahan. Selain itu di tempat ini juga menyediakan penginapan dengan konsep Camping. 

Konsep yang disajikan bertema alam dengan gaya rimba ini sangat worth it untuk dikunjungi dan bisa untuk mengambil spot foto yang ciamik. Tak hanya menjual tempat yang cantik dan tempat bermain, tetapi resto ini juga menjual makanan yang enak dan cukup murah. Cukup worth it. Harganya dimulai dari 20-100k ke atas. Menu favorit saya disana ada cireng rujak, jamur crispy dan ayam bakarnya. Bumbu ayam bakarnya yang banyak dan ukuran yg gede sesuai denga harganya, seharga Rp 25.000.



Di resto ini terdapat dua pilihan, bisa lesehan atau duduk. Kalau lesehan terletak mengelilingi panggung live music. Kalau duduk, ada banyak pilihan spotnya. Bisa langsung melihat gunung atau melihat area resto. Mushollanya juga cukup luas dan bersih.



Ternyata Sentul khusunya di Bojong Koneng menyimpan wisata yang bagus dengan pemandangan yang ciamik dan makanan yang mantul (mantap betul). Seumur-umur baru pertama kali ini ke daerah Sentul dengan jalanannya yang berkelok-kelok. Kalau kalian ke Sentul, jangan lupa ke daerah sini dan ke resto ini ya! Selain 3 tempat itu ada banyak banget resto yang tak kalah bagusnya lagi

0 Comments