Yuk, SADARI dari Sekarang

Salam Sehat

Taukah kalian, pada tanggal 26 Oktober 2019, diperingati sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia. Peringatan ini ditunjukkan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya, penyebab, gejala tindakan pencegahan hingga pengobatan jika terkena Kanker Payudara. Pada bulan Oktober ini juga merupakan bulan Breast Cancer Awareness. 



Tahukan kalian juga, angka kejadian Kanker di Indonesia menduduki urutan ke-8 di Asia Tenggara sedangkan untuk di Asia berada di urutan ke-23. Angka kejadian tertinggi untuk perempuan yaitu Kanker Payudara, sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Data Globocan menyebutkan di tahun 2018, terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di Dunia terkena Kanker. 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Berdadarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. (Artikel : Hari Kanker Sedunia 2019)

Bicara soal Kanker, saya termasuk orang yang memiliki resiko. Saya memiliki kakek, nenek dan pakde yang terkena kanker, begitupula dengan ayah saya. Bude saya juga pernah terkena kanker payudara dan kini menjadi survivor kanker. Sudah 3 tahun yang lalu, bude saya hanya memiliki satu payudara, payudara sebelah kirinya sudah dilakukan operasi pengangkatan efek adanya tumor ganas yang sudah memasuki stadium ke-3. Pola makan bude saya terbilang sehat namun pola hidup nya yang kurang terutama dalam mengelola stress.

RISIKO KANKER PAYUDARA

"Lalu sebenernya apa sih faktor penyebab terjadi nya kanker?"

Penyebab munculnya sel kanker di payudara yaitu disebabkan oleh faktor genetik, hormon dan lingkungan, serta gaya hidup. Seseorang yang pernah terkena kanker di satu payudara memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara yang lain.

Sumber : Kemenkes

Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara antara lain :

  1. Usia. Risiko terkena kanker payudara sesuai dengan bertambahnya usia
  2. Jenis Kelamin. Wanita lebih rentan terkena kanker payudara dibanding laki-laki
  3. Keturunan
  4. Obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko terkena kanker payudara.
  5. Konsumsi alkohol
  6. Melahirkan pada usia tua
  7. Mulai menstruasi pada usia muda. Wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih awal dibawah usia 12 tahun memiliki risiko terkena kanker payudara.


GEJALA KANKER PAYUDARA
Kanker payudara dapat terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Namun, wanita memiliki risiko lebih tinggi dibanding laki-laki. Meskipun, memiliki risiko tinggi kanker payudara bisa di deteksi lebih awal agar tidak bertambah parah. 


Gejala kanker payudara yang harus kalian perhatikan yaitu :
  • Adanya benjolan pada payudara yang bisa terasa sakit maupun tidak
  • Terdapat perubahan tekstur kulit payudara, kulit payudara mengeras dengan permukaan seperti kulit jeruk
  • Keluar cairan pada puting
  • Terdapat cekungan atau tarikan di kulit payudara
  • Munculnya benjolan di ketiak
  • Perhatikan juga jika terdapat luka pada bagian payudara yang tidak sembuh
Dengan mengetahui gejala dari kanker payudara, Anda bisa mendeteksi secara dini dan SESEGARA memeriksakan diri ke dokter. Selain mendeteksi secara visual, Anda juga bisa memeriksa  nya sendiri dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). 

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakikan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa dan mengetahui perubahan fisik yang ada pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih serius dapat segera ditangani. Berikut 7 langkah melakukan SADARi :



Sumber : Kemenkes
Dan, ayo mulai dari sekarang lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap hari ke 7 sampai hari ke 10, dihitung dari hari pertama menstruasi atau setiap bulan pada tanggal yang sama bagi yang sudah mengalami menopause.


PENCEGAHAN TERKENA KANKER PAYUDARA

"Lalu, apakah tindakan preventif agar tidak terkena kanker payudara bagi orang-orang yang berisiko ini? "

Faktor risiko seperti faktor genetik dan hormon memang merupakan faktor risiko yang tidak bisa diubah. Tetapi, ada cara tindakan preventif yang bisa kita lakukan yaitu dengan mengatur pola hidup yang salah menjadi pola hidup yang benar dan tentunya lebih sehat. 
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Mengontrol berat badan
  • Aktif berolahraga. Olahraga dengan intensitas sedang seperti jogging, bersepeda atau jalan cepat kurang lebih 150 menit per minggu secara rutin mampu mengurangi risiko terkena kanker payudara.
  • Berhenti merokok
  • Membatasi alkohol
  • Memberikan ASI
  • Batasi terapi hormon
Memiliki pola hidup sehat itu mudah, cuman kita nya saja yang menyusahkan diri. Kalau bukan dari diri kita yang menjaga dan mencegah, lalu siapa lagi? Ayo, sayangi diri kita sendiri. Dengan kita menyayangi diri kita, otomatis kita turut menyayangi dan melindungi orang lain juga.

Salam sehat

0 Comments