Tidak ada tempat kursus, buku panduan atau apalah untuk bisa menjadi ayah atau ibu yang baik buat anak anak nya. Sosok ayah yang dikenal sebagai sosok yang tegas. Tapi, bagi seorang anak justru sebaliknya. Galak bukan tegas. Sehingga banyak anak yang takut atau tidak begitu dekat dengan ayah nya dan lebih dekat dengan ibu nya. Maksud ayah itu sebenernya baik, dengan melarang nya pulang lebih dari jam 9, melarang nya untuk tidur larut malam, memarahinya ketika malas belajar, memarahinya ketika tidak mengerti pelajaran saat sedang diajari belajar dan bahkan ada juga yang melarang nya untuk memiliki teman "dekat". Dibalik semua larangan itu, ada maksud baik yang ingin ayah sampaikan, seperti melarang ini itu karena takut putri/putra nya pulang larut malam, takut nanti bangunnya kesiangan, takut nanti anak nya ngga bisa mengikuti pelajarannya dan takut jika anaknya salah dalam memilih teman "dekat" nya itu, namun itu semua tidak bisa disampaikannya hingga terkesan ayah itu galak. Sering dimarahi dan di nasehati dengan nada yang keras. Itu semua nya lah yang ayah berikan dengan sepenuh hati. Namun bagi kita itu justru menyeramkan, galak dan hal lain nya. Padahal tidak, kasih sayang dan cinta ayah itu tulus. Cuman mungkin kita sebagai anak nya lah yang belum bisa mengerti. Atau bahkan telah mendoktrin diri kalau ayah itu emang sosok yang galak di rumah.
Sosok ibu itu dikenal sebagai sosok yang penyayang. Namun sosok penyayang itu kadang lebih dikenal dengan sosok yang cerewet. Suka lebih ribet sendiri dalam ngurus ini itu. Terkadang kita sebagai anak, merasa sebal atau malas. Jika urusan kita diikut campuri oleh ibu kita. Seperti, ibu yang lebih semangat dalam mempersiapkan segala hal keperluan anak nya ketimbang anak nya yang biasa biasa aja, ibu yang selalu mengingatkan untuk jangan lupa makan, minum obat, sholat dll nya, ibu yang selalu menelpon dan mengsms anak nya ketika anak nya belum pulang, dan ibu nya selalu terjaga dalam malam nya untuk menunggu anak nya pulang. Namun terkadang, kita sebagai anak malah menganggap sebagai suatu kecerewetan dan suatu yang menyebalkan karena menganggap diri kita itu masih anak kecil padahal udah dewasa yang sudah mengerti ini dan itu. Itu semua sebenernya tulus dari hati seorang ibu, sifat seorang ibu yang sayang dan ingin melakukan yang terbaik buat anak nya. Sikap seorang ibu yang ingin anak nya itu menjadi yang terhebat. Kasih sayang dan cinta seorang ibu itu emang luar biasa banget. Tiada tandingan nya
Sosok kakak atau adik itu dikenal sebagai sosok penjaga. Sosok yang ingin selalu menjaga adik atau kakak nya. Seorang kakak yang ingin membahagiakan adik nya dengan mengajak main/ pergi, membelikan barang untuk nya,mentraktir makan dan selalu ingin menjaga adik nya dari segala yang membahayakan. Namun terkadang, seorang adik merasa itu menyebalkan. Suka ngatur ngatur, di bentak bentak, dan mau menang sendiri. Sosok seorang adik juga yang ingin melindungi kakak nya. Seperti selalu mendoakan yang terbaik buat kakaknya, ingin membahagiakan kakak nya juga dan ingin menjadi teman yang siap sedia mendengar keluh kesah nya. Namun terkadang seorang kakak merasa, adik itu juga menyebalkan, childish , tidak mengerti apa apa dan terlalu manja. Padahal dibalik itu semua, kasih sayang seorang kakak kepada adik nya, adik kepada kakaknya itu besar sekali. Mungkin emang terkadang, ada yang mengapresiasikannya dengan secara tersirat tidak tersurat. Tapi maksud itu semua yaitu dia sayang dan cinta banget kepada mereka.
Sosok suami itu dikenal sebagai sosok kepala keluarga. (Lah emang iya). Sosok yang peduli dan sayang sama istri. Begitupula sosok istri. Dikenal sebagai sosok calon ibu buat anak anak nya nanti (lah emang iya juga ini. Sosok ibu rumah tangga). Menjadi seorang istri/suami sekaligus menjadi seorang bapak/ibu buat anak anak nya itu tidak gampang. Dan tidak ada tempat kursus yang menyediakan untuk membelajari itu semua. Itu semua didasari dari hati. Cinta dan kasih yang tulus.
Mulai lah saling mengerti satu sama yang lain. Tak ada yang sempurna. Dan emang menjadi yang sempurna itu tidak lah mudah. Untuk menjadi yang sempurna itu tidak harus nunggu udah sempurna apa belum. Atau udah benar benar akan melakukan yang terbaik atau tidak. Tapi lakukan lah asalkan dilakukan dengan hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Itu semua udah berarti sempurna!
0 Comments