Hanya sebuah coretan mimpi


Bermimpilah setinggi langit Jika Engkau jatuh Engkau akan jatuh Diantara bintang-bintang

Bicara soal mimpi, ada ngga diantara kalian yang tidak punya mimpi. Mungkin ada tapi mungkin tidak juga.   Ada tidak yang takut akan bermimpi? Takut terjatuh dari kasur, dan terbangun dari mimpi? Mungkin itu yang saya alami. Saya mungkin terbilang, seorang yang memiliki jutaan mimpi. Pengen ini pengen itu, bisa ini bisa itu, dapat ini dapat itu dan masih banyak lagi. Mimpi-mimpi itu hanyalah sebuah coretan mimpi yang selalu saya tulis ntah dalam buku kecil saya, atau dalam bentuk potongan-potongan kertas, yang lalu saya tempelkan di dinding. 

Saya mulai menulis mimpi ketika saya duduk di bangku perkuliahan. Lalu dulunya? Dulu, saya hanya sekedar mimpi dan mengucapkannya saja, seperti nanti saya akan jadi dokter yang hebat, yang bisa membantu banyak orang di luar sana atau mungkin mimpi pada umumnya, "saya ingin bisa beli hp ini suatu saat nanti". Yaa itu cara saya mengungkapkan mimpi saya waktu dulu. 

Saya menuliskan mimpi saya dalam selembar kertas, ketika dosen menugaskan saya untuk membuat sebuah proposal hidup. Proposal hidup? Apa itu? Proposal hidup itu semacam perencanaan tertulis Anda dalam beberapa waktu kedepan. Seperti apa yang ingin kalian capai dan ingin kalian lakukan kedepannya nanti. Sama halnya kalian mengadakan suatu acara, pasti perlu adanya proposal acara kan, yang tujuannya acara ini mau gimana nantinya, perlu apa aja, bantuan apa aja dan lain-lainnua. Dalam hidup juga seperti itu, perlu adanya proposal atau tujuan hidup atau mungkin lebih gampangnya target. Target Anda kedepannya mau ngapain aja. Biar nanti kalian ngga terlalu begitu ngawang-ngawang banget dan biar hidup kalian ngga monoton juga. 

Dulu saya belum begitu paham banget apa sih proposal hidup saya. Mau ngapain saya nanti kedepannya. Saya selalu berpikiran let it flow aja lah, hidup normal biasa aja. Tapi ternyata hidup itu ngga bisa dibiarin mengalir aja perlu ada pengontrolnya, dan perlu ada penggeraknya. Dan saat itu lah saya mulai membuat proposal hidup saya, meskipun dulu masih belum paham-paham banget tapi saya tetap tuliskan dalam selembar kertas ini.


Gambar diatas ini merupakan proposal hidup saya, yang saya tulis pada tahun 2014 atau 2015 ( saya lupa). Coretan mimpi saya yang tertulis dalam selembar kertas ini saya tempelkan pada dinding kamar kosan saya dulu. Setiap saya terbangun dan berdiri, saya selalu melihat ke arah coretan mimpi ini. Sambil berbisik, saya berkata suatu saat nanti saya pasti bisa mewujudkan mimpi-mimpi ini satu per satu. 

Dan Alhamdulillah, Allah wujudkan mimpi saya itu satu per satu. Satu per satu mimpi-mimpi saya terwujud. Tidak cepat dan tidak terlalu lama tetapi tepat pada waktunya. Ada beberapa mimpi saya yang tidak terwujud, tapi tentunya mimpi itu tergantikan dengan mimpi yang lain, yang telah Allah siapkan untuk saya. Mungkin kita bisa aja merancang mimpi dengan hebat, dengan apik, dan dengan sekeren mungkin. Tapi tentunya rencana Allah lah yang lebih hebat, karena Allah lah yang Maha mengetahui, apa yang tidak kita ketahui. Belum tentu mimpi itu baik di mata kita tapi belum tentu baik juga di mata Allah. Bisa jadi ketika mimpi kita itu terwujud, sifat kita yang malah menjadi berubah, menjadi sombong, atau bisa juga menjadi lupa untuk selalu bersyukur.

Mimpi yang kita inginkan juga bisa aja tidak sejalan dengan yang kita bayangkan dan inginkan. Seperti contoh, mungkin kita bermimpi bisa pergi ke luar negeri untuk liburan tapi Allah beri jalan yang lain dengan tujuan yang berbeda. Jadi gausah takut untuk bermimpi, bermimpilah setinggi langit dan berimajinasi lah sekreatif mungkin. Jadilah seorang pemimpi yang memiliki jutaan mimpi. Tak usah takut terjatuh, karena jika kalian terjatuh kalian akan terjatuh diantara bintang-bintang.  Keren banget bukan?

0 Comments