Stop Konsumsi Plastik!!

Zaman Now dan generasi milineal sekarang, Masih buang sampah sembarangan? Masih buang sampah ke sungai atau ke laut? Dan masih masih lagi menggunakan plastik? Omooo 😱. Stop dan kurang-kurangin yaa. Kasian lingkungan kita yang kita dzolimi terus

Hallo!! Tau ngga sih sekarang tuh hari apa? Yaa hari kamis lah. Hahaha. Bukan bukan maksudnya sekarang itu adalah Hari Peduli Sampah Nasional. Nah tuh, sudah berapa besar rasa peduli dan sayang kalian kepada bumi kita? Dan tau ngga sih, kenapa hari ini dinamakan hari peduli sampah nasional? Karena tepat pada tanggal 21 Februari 2005 silam, telah terjadi peristiwa longsor di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Pada insiden tersebut, telah merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa. Nah oleh karena itu, hari inilah pertama kali nya diperingati di Indonesia sebagai hari peduli sampah nasional. Peristiwa longsor ini tentunya disebabkan oleh timbunan sampah yang meningkat di TPA leuwigajah. Sehingga ketika hujan datang, timbunan tersebut terjadi longsor dan menimpa pemukiman di daerah sekitar. Tak hanya di TPA Leuwigajah saja dengan timbunan sampah yang meningkat, di TPA Bantar Gebang pun juga demikian. Timbunan sampah di Bantar Gebang yang sudah mencapai 39 juta ton ini sudah tak mungkin bisa ketampung beberapa tahun kedepan karena pasalnya kapasitas maksimum di TPA tersebut sebesar 49 juta ton. Hal tersebut dilansir dari kompas.com pada tahun 2018 silam. Ya ampun, serem banget ngga sih. Kalau semakin meningkat, mau dibuang kemana sampah-sampah ini? Sementara di TPA Bantar Gebang ini, tak hanya menampung sampah dari Jawa Barat saja tetapi juga berasal dari DKI Jakarta. 


SAMPAH DI LAUTAN
Kebayang ngga sih, misalnya sampah sudah semakin banyak dan sudah tidak ada lagi tempat untuk menampungnya? Tentunya sih ngga kebayang banget, bakal gimana jadinya. Dan tidak menutup kemungkinan juga, meningkatnya timbulan sampah ini dapat berpengaruh pada ekosistem di laut. Kenapa gitu? Karena menurut laporan sintesis kajian cepat tahun 2018 dari World Bank Group, melaporkan saat ini tercatat sebanyak 150 juta ton sampah plastik berada di lautan dunia. Jumlah ini memungkinkan akan meningkat sebesar 250 juta ton lagi apabila tren urbanisasi, produksi dan konsumsi terus berlanjut. Dan diperkirakan sekitar 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun. 

Menurut laporan dari WWF-Indonesia, yang diungkapkan oleh Marine MegaFauna Foundation dan Universitas Udayana dalam meneliti jumlah mikroplastik di TN Komodo dan Nusa Penida, yang merupakan jalur migrasi pari manta (dilansir dari cuitan @WWF_ID), mengatakan bahwa sekitar 1,3 juta ton sampah plastik mengalir ke lautan Indonesia tiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan hidup populasi mereka. Pari Manta merupakan salah satu biota laut bertipe filter feeder atau makan dengan menyapu makanan di laut termasuk mikroplastik (serpihan plastik yang berukuran <5 mm). Sebagai satwa berfilter feeder (penyaring) ini dapat menyaring 90 ribu liter air dan berpotensi mengkonsumsi hingga 90 potong mikroplastik. 



Laporan dari Ocean Concervancy, mengungkapkan bahwa terdapat 10 jenis sampah terbanyak yang ditemukan di pesisir pantai di seluruh dunia pada Internasional Coastal Clean Up 2017. Nah kira-kira sampah apa aja yaa, yang terbanyak tersebut. Cek di gambar berikut ini ⬇


Selain itu temuan sampah yang dilakukan oleh WWF Indonesia bersama mitra dan komunitas dalam melakukan pendataan sampah di wilayah Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ditemukan sebanyak 1.153 kg sampah di wilayah Wakatobi. 



Dari temuan-temuan sampah di laut, ternyata mayoritas kebanyakan sampah plastik yang terbuang di laut. Sedih banget. Betapa kasiannya biota-biota laut didalam sana. Sementara proses penguraian dari sampah plastik itu sendiri butuh puluhan tahun untuk bisa terurai.

DAMPAK SAMPAH PLASTIK DI LAUT
Tau ngga sih, berapa lama sampah plastik terurai? Sampah plastik membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk dapat terurai. Kantong plastik sendiri membutuhkan waktu hingga 12 tahun, botol kemasan plastik membutuhkan waktu lebih lama lagi selama 20 tahun untuk bisa hancur. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan polimernya yang lebih komplek dan lebih tebal. Selan sampah plastik,  ternyata sampah stryfoam lebih membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai yaitu selama 500 tahun. Walahh.. Umur segitu udah punya cucu sama cicit saya. Hehe. Tapi kasian juga yaa cucu, cicit kami nanti merasakan dampak buruk dari ulah kita yang tidak bisa menjaga lingkungan dengan baik.

Sampah plastik yang terbuang ke laut ini tidak benar-benar hilang melainkan terurai menjadi mikroplastik (<5mm), yang dapat dikonsumsi oleh satwa di laut. Kalian masih pada inget ngga sih, berita mengenai paus yang matik akibat memakan plastik dan penyu yang tersedak akibat memakan plastik. Pada tahun 2018 silam, ditemukan paus yang terdampar mati. Paus tersebut diduga mati karena memakan plastik sebanyak 5.9 kg sampah. Polutan sampah plastik yang terus menerus meningkat di laut dapat ter bioakumulasi di dalam perut satwa laut yang memakannya. Dan nantinya akan ter biomagnifikasi ke tingkat trofik selanjutnya. Semakin tinggi tingkat trofik maka akan semakin berisiko. Tingkat trofik tertinggi dalam rantai makanan itu adalah kita sebagai konsumen yang memakan makanan hewan laut.

Selain berdampak pada satwa laut, sampah yang terbuang ke laut juga berdampak pada terumbu karang. Keberadaan sampah ini dapat memicu tumbuhnya bakteri yang dapat menhambat fotosintesis. Apabila terumbu karang mati, maka dapat berdampak pada kehidupan organisme di laut dan penyerapan karbo di bumi.

INFO SEPUTAR MICROBEADS
Microbeads? Ada yang sudah tau kah seputar itu? Saya sendiri juga baru tau sih dari info teman saya. Jadi, microbeads itu merupakan jenis plastik yang berukuran kecil dan berbentuk bulat. Beberapa microbeads ini tampak tak kasar mata saat diliatnya. Dan ternyata microbeads ini banyak dikunjungi di kosmetik. Heem baru tau dan serem juga karena mostly yang sering saya pakai. Dampaknya itu bukannya hanya kepada kita saja tetapi juga ke lingkungan. Jadi harus lebih be aware ya. Terutama para ladies nih. Berikut saya mau bagi info produk apa saja sih yang mengandung microbeads ini. Buka tautannya di akhir tulisan ini yaa :)

STOP KONSUMSI PLASTIK
Ternyata dampak plastik bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup berdampak besar banget hidup. Meskipun dampak nya tidak kita rasakan saat-saat ini, tapi dampaknya baru terasa beberapa tahub kedepan. Jangan dianggap remeh yaa tapi, harus lebih be aware. Sebenernya banyak kok cara untuk mengurangi sampah terutama sampah plastik. Dan simple banget plus ngga ribet. Simak ulasan dibawah ini ya :
1. Bawa kantong sendiri
     Mulai sekarang ubah kebiasaan kalian dalam menggunakan plastik ya. Khususnya bagi ibu-ibu saat berbelanja di pasar. Ntah menurut saya konsumsi plastik terbesar selain di supermarket, pasar juga salah satunya. Penggunaan plastik di pasar bisa lebih dari 5. Karena harus bungkus ikan basah, daging, dan aneka jenis sayur

Plastik belanjaan
Sebenernya, bisa aja kalian membawa keranjang belanja sendiri yang biasanya dari rotan itu. Dan itu lebih enak narohnya dan ngga ribet juga bawanya yang harus nenteng banyak banget plastik.
Selain itu kalian juga bisa menggunakan tas belanja sendiri jika mau pergi ke supermarket. Karena menurut saya ini bisa lebih muat banyak banget dan so simple banget

Tas belanjaan

2. Bawa tumbler dari rumah dan stop sedotan plastik

    Satu ini nih yang menurut saya bisa menghemat pengeluaran kita karena kita ngga perlu harus beli air mineral di luar. Cukup bawa botol dari rumah dan diisi penuh. Simple, praktis dan tentunya hemat
       Tak hanya botol plastik aja yang menjadi concern kita, sedotan plastik yang kita gunakan juga harus diperhatikan. Kalian bisa tolak penggunaan sedotan plastik dengan meminum tanpa sedotan atau bisa juga kalian menggunakan sedotan dari stainless steel ini. Di beberapa rumah makan sudah ada yang menerapkan tanpa sedotan plastik juga loh dan sudah menerapkan penggunaan sedotan stainless ini seperti rumah makan yang pernah saya kunjungan di daerah Kebayoran, Jakarta

Sedotan Stainless

3. Gunakan kembali
     Selain mengurangi pengunaan plastik, kita juga bisa menggunakan plastik yang sudah tidak terpakai lagi. Contohnya seperti saudara saya di Solo yang memanfaatkan kemasan bekas minyak sebagai pot tanaman untuk menanam cabai.
4. Daur ulang
    Selain menggunakan kembali, sampah plastik tersebut bisa juga kita daur ulang kembali. Tentunya menjadi barang yang memiliki daya jual dan daya minat yang tinggi, seperti di buat tas ataupun handicraft

Baca juga : Kunjungan ke TPST Banyu uril, Bank sampah di Magelang dan IPAL Sewon

5. Tiru
     Pengurangan dalam penggunaan plastik ini juga sudah diterapkan di beberapa supermarket loh. Contohnya seperti di supermarket di Solo. Waktu itu saya lagi belanja disana dan ngga bawa tas belanjaan. Selesai di masukin harga-harga nya dan melakukan transaksi pembelanjaan. Saya agak bingung, ini kenapa barang-barang saya tidak dikemas dalam plastik, seperti di supermarket lainnya. Dan setelah saya tanya ternyata di supermarket itu emang, less plastic dan harus berbayar gitu kalau mau pake plastik. Alhasil saya beli kantong plastik karna saya naik motor dan mau ditaroh dimana belanjaannya.
    Selain itu di negara Eropa, tepatnya di Berlin, Germany. Ada salah satu perbelanjaan yang bener-bener less plastic banget. Ngga ada plastik sama sekali di toko tersebut. Lalu pake apa? Mereka menggunakan toples kaca gitu. Jadi yang mau beli disitu harus bawa tempat sendiri. Semisal mau beras, tinggal ngambil sendiri berapa banyak, lalu dimasukin ke tempat yg kita bawa dan di timbang. Semisal kita lupa bawa tempat dari rumah, di toko tersebut menyewakan toples kaca nya. Toko tersebut bernama Supermarket Original Unverpackt. Menurut saya ini inovasi yang patut dicontoh banget. Dan kita bisa mengira-ngira sendiri, berapa banyak yang kita butuhkan. Tentunya juga mengurangi banget sampah yang dihasilkan baik dari produsen itu sendiri maupun konsumennya



Soo, gimana gampang banget ngga sih untuk mengurangi konsumsi plastik. Mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan kita emang susah banget, tetapi kalau menerapkan hal yang baru kedalam kebiasaan kita bisa kok. Dan lama kelamaan hal baru yang tentunya positif bagi lingkungan bakal menjadi kebiasaan positif kita juga. Yuk bersama kita mulai dari diri kita sendiri dan mulai sekarang. Ayo mulai tolak penggunaan kantong plastik saat berbelanja dan mulai ajak teman-teman kalian untuk melakukan diet kantong plastik bukan hanya diet makan aja yaa. Upss. Hehe
Ayoo. Kita selamatkan bumi kita dan kehidupan di laut kita, tentunya selamatkan kita juga ^^

Cek:
http://www.beatthemicrobead.org/product-lists/
Indonesia Product List :
RED : http://www.beatthemicrobead.org/ProductTable.php?colour=2&country=ID&language=EN
ORANGE : http://www.beatthemicrobead.org/ProductTable.php?colour=1&country=ID&language=EN
GREEN (Safe Product) :
http://www.beatthemicrobead.org/ProductTable.php?colour=0&country=ID&language=EN

4 Comments

  1. Ayo bergerak dari diri snediri. Aku mulai membiasakan diri selalu bawa tas goodie bag sendiri, dan stop menggunakan sedotan plastik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus kak 👍 iyaa bener banget kak semua harus berawal dari diri kita sendiri dan lalu menyebarkan hal positif tsb ke yang lain :)

      Delete
  2. ngeri juga ya melihat dampak sampah yang terus menumpuk, sudah saatnya nih generasi milenial bertindak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget. Kalau bukan kita yang gerak siapa lagi 😊

      Delete